Selasa, 05 Juni 2012

Kenapa Beras Impor?!

     Beras, tidak terelakkan, selalu dibutuhkan setiap hari karena merupakan bahan pangan utama kita. Di Kalimantan Barat sendiri, berbagai macam merek beras dapat diperoleh dengan mudah. Dari harga yang paling murah hingga yang paling mahal. Banyak pilihan memang. Baik beras impor maupun beras dari Jawa.

     Masih banyak konsumen di Kalimantan Barat lebih memilih untuk mengkonsumsi beras dengan merek impor, terutama konsumen dari kalangan yang mampu. Mereka menganggap, beras merek impor adalah beras dengan kualitas yang tidak diragukan lagi. Namun banyak yang belum menyadari Kalimantan Barat sudah mampu memproduksi beras sendiri, yang kualitas dan kemasannya tak kalah bersaing dengan beras impor. Hal ini tentunya menjadi ironi, ibarat tikus mati di lumbung padi.

     Salah satu kabupaten di Kalimantan Barat, yaitu Kabupaten Kubu Raya, saat ini telah mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kalimantan Barat akan konsumsi beras yang berkualitas. Hal ini terwujud setelah adanya program pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang menekankan pertumbuhan pada sektor pertanian.

     Dari program tersebut, lahirlah beras lokal Kubu Raya pada tahun 2010 yang lalu, dengan kualitas dan pengemasan khusus yang tak kalah bersaing dengan beras impor, bahkan dari sisi harga. Harus disadari, banyak keuntungan yang didapat oleh masyarakat Kalimantan Barat bila mengkonsumsi beras lokal Kubu Raya. Selain karena kualitas dan harga yang tak kalah bersaing dengan beras impor, dengan mengkonsumsi beras Kubu Raya berarti masyarakat Kalimantan Barat secara tak langsung turut andil dalam mensejahterakan petani Kubu Raya yang pada akhirnya turut membantu perekonomian daerah.

     Pemerintah Kubu Raya juga sedang mengoptimalkan perkembangan mutu dalam bidang pertanian karena Kabupaten Kubu Raya ingin mewujudkan slogannya yaitu "Kubu Raya Terpecaya dan Berkualitas".

     Jadi kesimpulannya, Yuukk mari kita konsumsi produk lokal! Karena produk lokal Kubu Raya tidak kalah kualitasnya dengan produk impor, loh! :)

     Beras hasil produksi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) "Jaya Bersama" Pemerintah Kabupaten Kubu Raya ini bisa kita dapatkan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) "Jaya Bersama" Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang berada di Jalan Soekarno-Hatta setelah Parit Tengkorak (samping Gudang Rokok Samp**rna Mild) dengan harga Rp 85.000/karung (Rp 8.500/kg x 10 kg) untuk Umum.

Naaahh di bawah ini adalah foto-foto yang saya ambil langsung di KPRI "Jaya Bersama" kemarin (05/06/2012) sekitaran pukul 13.50 wib:

Waspadai Beras Mengandung Zat Kimia!

    Sedikit Informasi untuk kita tentang pentingnya memperhatikan kualitas mutu dari Beras yang selama ini menjadi bahan pangan utama kita.

    Banyak konsumen tidak mengetahui secara pasti bagaimana sebenarnya beras yang berkualitas. Salah kaprah sering terjadi dengan melihat ciri fisik beras itu sendiri. Semakin putih fisik beras, maka semakin semakin bagus kualitasnya. Hal ini tentu tidak sepenuhnya benar.

    Untuk menghindari kesalahan ini, berikut beberapa tips dari saya untuk mengetahui apakah beras mengandung zat kimia atau tidak:

a. Zat Pewangi
    Beras yang dapat mengeluarkan aroma wangi saat ini hanyalah Beras Pandan Wangi. Beras pandan wangi memiliki ciri-ciri seperti yang telah dijelaskan di atas. Jika Anda menemui beras dengan ciri fisik tidak seperti pandan wangi, namun mengeluarkan aroma wangi, maka bisa dipastikan beras tersebut mengandung zat pewangi. Beras Pandan Wangi pasti berbentuk cenderung bulat, tidak panjang/ lonjong. Jika panjang/lonjong dan wangi berarti itu adalah Beras IR 64 yang diberi zat pewangi.
    Namun terkadang beras pandan wangi sendiri juga diberi zat kimia pewangi oleh penjual beras. Untuk mengetahui hal ini ada beberapa hal yang dapat Anda waspadai. Beras Pandan Wangi yang mengeluarkan aroma sangat wangi hanya ketika beras tersebut masih baru, yaitu berumur kurang dari 2 bulan. Jika berumur > 2 bulan maka wanginya akan berkurang, namun masih bisa mengeluarkan wangi ketika dimasak menjadi nasi. Untuk mengetahui apakah umur beras pandan wangi masih baru atau sudah lama dapat dilihat pada pembahasan selanjutnya. Jadi jika ada beras pandan wangi yang umurnya sudah cukup lama namun masih sangat wangi, bisa jadi beras tersebut diberi zat pewangi.

b. Zat Pelicin
    Beras dengan pelicin biasanya sangat licin ketika kita remas, dan banyak sekali orang yang senang dengan beras yang sangat licin ini. Untuk mengetahui beras tersebut mengandung zat pelicin atau tidak, silahkan perhatikan tangan Anda setelah meremas beras tersebut. Jika mengandung pelicin, biasanya pada tangan Anda beras tersebut banyak sekali yang menempel pada tangan Anda. Tentunya untuk melakukan pengujian ini tangan Anda harus kering, tidak basah/berkeringat. Jika tidak mengandung zat pelicin biasanya biji beras yang menempel pada tangan tidak terlalu banyak.

c. Zat Pemutih
    Beras juga sering mengandung pemutih kimia. Banyak sekali jenis zat pemutih yang digunakan oleh pabrik beras seperti tawas, kaporit, bahkan deterjen dan pemutih pakaian seperti bayclin. Untuk mengetahui hal ini memang cukup sulit, namun Anda bisa melihat jika putihnya terlalu putih dan tidak ada warna alami beras sama sekali (bening kekuningan), maka beras tersebut patut diwaspadai.

3. Memperkirakan Umur Beras
    Beras jika terlalu lama umurnya akan menurun kualitasnya. Nasi akan mudah basi dan kurang pulen atau kurang enak. Untuk mengetahui apakah beras sudah berumur cukup lama atau tidak dapat dilakukan dengan beberapa hal, yaitu:

a. Baunya
    Beras yang sudah lama (lebih dari 1 bulan) biasanya sudah berbau agak apek, apalagi saat digiling tidak terlalu kering.

b. Fisiknya
    Beras yang sudah cukup lama dapat dilihat dari ciri fisiknya berupa banyak guratan-guratan berupa garis memanjang pada beras dengan tekstur yang cukup jelas. Selain guratan ini, pada beras yang cukup lama juga mulai terlihat penepungan berupa warna putih seperti serbuk yang menempel pada beras.

c. Berkutu
    Beras yang sudah mulai lama biasanya mulai berkutu. Namun kalau terdapat kutu, justru pertanda beras tersebut tidak mengandung zat kimia, namun tentu ini bukan merupakan beras terbaik. Tapi perlu juga diperhatikan bahwa beras yang baru juga ada kemungkinan berkutu karena tertular dari beras lain yang sudah lebih lama.

    Naaahh jadi kesimpulannya, gunakanlah produk lokal! Karena produk lokal sudah tentu baik dari segi kualitas mutunya. :)

Share

Twitter Facebook